CRM dan e-Commerce
CRM
CRM adalah singkatan dari Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan). Kini CRM biasanya merujuk pada perangkat lunak CRM - alat yang bertindak sebagai satu tempat penyimpanan untuk menyatukan aktivitas penjualan, pemasaran, dan dukungan pelanggan, serta menyederhanakan proses, kebijakan, dan karyawan Anda dalam satu platform. Dengan semakin banyaknya bisnis yang menggunakan model kerja hybrid, “CRM jarak jauh” penting untuk dimiliki agar tim penjualan jarak jauh Anda tetap produktif. Selain itu, CRM ini memberi mereka alat untuk berkolaborasi dengan rekan kerja dan berinteraksi dengan pelanggan mereka dengan mudah. Kami telah menyusun video penjelasan singkat tentang apa sebenarnya sistem CRM itu dan apa manfaatnya bagi bisnis Anda.
Delapan fondasi penting CRM Platform
Apa saja tipe sistem CRM?
CRM lokal vs CRM berbasis cloud
Perangkat lunak CRM khusus industri
Solusi CRM all-in-one
Fungsi sistem CRM
Mendapatkan jawaban atas pertanyaan paling mendasar
Memeriksa entri data yang tidak tepat
Terhubung dengan pelanggan dan prospek
Mempersonalisasi upaya pemasaran
Menyatukan tim
E-COMMERCE
E-commerce adalah singkatan dari dua kata, yakni electronic dan commerce. Bila diartikan secara harfiah, artinya adalah perdagangan elektronik. Maksudnya, segala bentuk perdagangan meliputi proses pemasaran barang sampai dengan distribusi yang dilakukan melalui jaringan elektronik atau online.
Secara sederhana, e-commerce adalah bentuk perdagangan yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan internet. E-commerce bisa dilakukan melalui komputer, laptop, sampai smartphone.
Banyak bentuk layanan yang bisa kamu dapatkan dengan memanfaatkan transaksi e-commerce, mulai dari pembelian tiket transportasi, pembayaran tagihan seperti listrik dan air, kemudian juga layanan perbankan dan investasi.
Transaksi e-commerce bisa dalam bentuk bisnis ke bisnis (B2B), bisnis ke konsumen (B2C), konsumen ke konsumen (C2B), dan konsumen ke bisnis (C2B).
Jenis-jenis E-commerce
Bisa turut aktif dalam tren perdagangan e-commerce pastinya akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi kamu sebagai pelaku bisnis. Jika kamu tidak ingin ketinggalan dalam hal ini, memahami pengertian dan jenis-jenis e-commerce secara rinci pastinya akan sangat membantu.
Business-to-Business (B2B)
Bisa dibilang bahwa B2B adalah jenis e-commerce yang paling besar karena berhubungan langsung dengan transaksi yang dilakukan antar perusahaan atau bidang usaha. Jumlah pembelian produk pada setiap transaksi B2B biasanya dalam jumlah yang besar.
Sebagai contoh, perusahaan obat-obatan yang menawarkan dan menjual produknya pada rumah sakit swasta dengan skala besar. Jadi, secara tidak langsung konsep B2B tidak tergantung pada berapa jenis produk yang dijual, namun lebih menekankan pada kuantitas atau jumlah produk yang terjual.
Business-to-Consumers (B2C)
Consumer-to-Consumer (C2C)
Konsep C2C memungkinkan sesama konsumen bisa saling menawarkan dan menjual dagangannya kepada satu sama lain. Sistem perdagangan yang seperti ini umumnya memang membutuhkan media atau wadah yang bisa mengorganisir segala sesuatunya agar proses jual beli dan transaksi menjadi lebih mudah dilakukan.
Contoh media yang dimaksud adalah website yang bisa mempertemukan pihak penjual dan pembelinya, seperti OLX atau Kaskus.
Consumer-to-Business (C2B)
C2B merupakan konsep yang berbanding terbalik dengan B2C. Di sini, yang terjadi adalah proses jual beli dan transaksi berlangsung dari pihak konsumen kepada perusahaan.
Pada konsep ini, konsumen berperan sebagai pihak yang menyediakan layanan produk atau jasa untuk dipasarkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Dalam model C2B, bisnis atau perusahaan mendapat untung dari kesediaan konsumen untuk menjual barang atau jasa kepada perusahaan, sedangkan konsumen akan mendapatkan untung dari penyediaan atau penjualan itu dengan pembayaran langsung, atau mendapatkan produk dan layanan gratis atau dengan harga lebih rendah sebagai gantinya.
Online-to-Offline (O2O)
Jenis e-commerce seperti ini biasanya menggunakan dua saluran pada layanan perdagangannya, yakni dengan online dan offline. Jaringannya ada pada sistem online, namun eksekusinya bukan hanya bisa dilakukan dengan online, melainkan bisa juga dengan offline.
Contoh yang paling nyata dari konsep seperti ini adalah layanan Gojek atau Grab, yang bisa melakukan dua jenis transaksi online dan offline.
O2O ditujukan untuk menarik konsumen online ke toko fisik sekaligus menciptakan pengalaman digital yang menyeluruh sebelum, saat, dan setelah transaksi dilakukan.
Consumer-to-Administration (C2A)
C2A pada dasarnya hampir sama dengan konsep yang ada dalam C2B. Perbedaannya terletak pada tujuan sasaran penjualan. Bila dalam C2B, pihak konsumen menawarkan produk atau jasanya pada perusahaan, dalam C2A kegiatan tersebut ditawarkan kepada pihak pemerintah.
Dalam konsep yang satu ini, biasanya cukup jarang ditemui transaksi produk, yang lebih sering terjadi adalah transaksi layanan jasa.
Business-to-Public Administration (B2PA)
Contoh E-commerce
Dari penjelasan mengenai jenis-jenis e-commerce tadi, bisa kamu simpulkan beberapa contoh e-commerce yang mungkin juga sudah sering kamu temukan dalam dunia perdagangan bisnis.
Contoh E-commerce B2B
- Importir spare part mobil kepada bengkel
- Importir spare part mesin kepada industri tekstil dan garmen
- Penjualan web hosting kepada web agency
Contoh E-commerce B2C
- Jasa laundry pakaian
- Penjualan makanan
- Bisnis salon atau barbershop
Contoh E-commerce C2C
- Bukalapak
- Kaskus
- OLX
Contoh E-commerce C2B
- Google Adsense
- iStock Photo
Contoh E-commerce O2O
- Gojek
- Grab
- Matahari Online
Contoh E-commerce C2A
- BPJS Kesehatan online
- Layanan pajak online
- Pembayaran Listrik online
Contoh E-commerce
- BPJS Ketenagakerjaan online
- Layanan NPWP online
Flowchart e-Commerce
Flowchart juga dapat dilihat di link draw.io
Komentar
Posting Komentar